JAYAPURA (PT) – Anggota DPR Papua dari daerah Pegunungan Bintang (Pegubin), Ignasius W Mimin menyayangkan terjadinya bentrok antara dua kelompok massa yang pro dan kontra terhadap Bupati Pegunungan Bintang, Constan Oktemka yaitu antara kelompok Yance Tapyor (yang kontra terhadap bupati) dengan kelompok Andi Balyo (pendukung bupati), pada Selasa (2/10).

Legislator utusan dari Pegubin ini menjelaskan, terkait rangakaian peristiwa sejak 12 April 2018 lalu, lantaran adanya mosi tak percaya kepada Bupati Pegubin, Contan Oktemka.

“Sudah enam bulan ini masyarakat masih aman-aman hingga DPRD melakukan sidang paripurna mosi tak percaya sampai sidang di MA. Tapi kemarin terjadi peristiwa di Pegubin dan saya sayangkan kenapa masyarakat yang tak tahu apa pun ikut dikorbankan,” ujar Mimin dengan nada kesal.

Bentrok antar massa itu, membuat publik Papua kaget. Mimin mengaku langsung mengambil langkah dengan bertemu Kapolda dan Wakapolda Papua sehingga merespon dengan turun ke Pegubin, Rabu (3/10).

“Saya prihatin masyarakat yang tak tahu masalah ikut jadi korban dan dua anggota polisi juga jadi korban. Semoga peristiwa seperti ini tak terjadi lagi. Pihak yang melakukannya harus bertanggung jawab, karena sudah ada korban,” tekannya.

Namun Politisi Partai Golkar ini berharap agar situasi Pegubin segera dipulihkan dan semua masyarakat dapat dilindungi.

“Ini sejarah pengorbanan di ibu kota kabupaten Pegubin sejak pemekaran 2004-2018. Saya sedih dengan peristiwa itu. Apalagi seorang anggota dewan yang sudah tiga periode, justru menjadi aktor di balik itu. Akibatnya, rakyat menjadi korban,“ katanya.

Menurut Mimin, ini pelajaran untuk semua pihak sehingga harus segera diselesaikan. Kepada pihak keamanan yang bertugas di Pegubin, Ignasius Mimin berharap harus dapat menempatkan diri secara netral agar tak ada penilaian miring dari rakyat.

Pada kesempatan ini, ia juga berterimakasih kepada Kapolda, Pangdam, Danrem dan Dandim serta aparat polisi serta TNI di lapangan, yang dengan sigap langsung turun tangan melakukan pengamanan dan mengungsikan warga ke Koramil.

“Jangan bawa budaya lain di Pegubin. Jangan ajarkan sistem tak benar di daerah lain kepada masyarakat Pegubin,“ tegasnya.

Apalagi, kata Mimin, selama ini masyarakat Pegubin tak pernah tahu yang namanya bertikai satu sama lain. Untuk itu, ia minta Bupati Pegubin bertanggungjawab.

“Atas kejadian itu, Bupati harus bertanggung jawab atas kerusuhan itu. Apalagi terjadi pembakaran beberapa rumah penduduk dan pejabat yang dilakukan secara brutal oleh massa,” tegasnya.

Selain itu, imbuh Mimin, Pemprov Papua juga jangan melihat ini sebelah mata, tapi harus segera bertindak hingga ada solusi dalam penyelesaian masalah ini.

“Tapi yang perlu dilakukan dulu adalah membuat masyarakat aman. Setelah itu jika aparat mau melakukan penegakan hukum itu tugas mereka,“ imbuhnya. (ara/rm)

LEAVE A REPLY