JAYAPURA (PT) – Balai Latihan Masyarakat (BLM) UPT Kementerian Desa dan PDTT bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua mensosialisasikan bahaya narkoba di Jemaat GKI Petrus, Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Sabtu (10/11).

Dalam sosilisasi bahaya narkoba dengan tema ‘Kampung Bersinar di Papua‘ ini, Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Papua AKBP H Muh Safei AB, SE mengungkapkan bahwa tahun 2018, BNN Provinsi Papua diberi target penanganan 10 kasus terkait penyalahgunaan narkoba.

“Sampai bulan November ini BNN sudah melakukan upaya penindakan 23 laporan kasus narkotika,“ katanya.

Tingginya kasus narkoba ini, kata Muh Safei, harus ada upaya bersama-sama melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika, termasuk melibatkan semua pihak, bukan hanya Polri saja, tapi pemerintah provinsi, kabupaten/kota harus sama-sama bekerja, karena kejahatan narkoba ini biasanya terorganisir.

“Kami BNN berfungsi untuk menghilangkan itu dan memutuskan mata rantai jaringan internasional yang masuk dan mengorbankan anak- anak bangsa yang produktif. Maka dari itu, kami butuh kerja sama dari seluruh komponen masyarakat dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh gereja, karena tanpa itu semua non sen untuk penindakan yang ada,” tandasnya.
Senada dengan itu, Kostan Modow Kepala Suku Adat Papua yang bertempat tinggal di Waena mengharapkan agar kepala- kepala adat, gereja serta Pemerintah Papua harus duduk bersama- sama berbicarakan tentang masa depan anak-anak muda Papua agar tidak lagi terjun ke minuman keras dan narkoba.

“Kami harus menjaga anak-anak muda ini karena mereka penerus bangsa Indonesia khususnya di tanah tercinta kita Papua,” tegas Kepala Suku.

Selain itu, Kepala BLM Jayapura, Dominggus Rumadas menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan BNN Provinsi Papua untuk mensosialisasikan Bahaya Narkotika di Kampung Waena untuk melakukan antisipasi dini terhadap bahaya Narkotika khususnya di kampung-kampung di Papua agar bahaya ini tidak mengancam generasi muda.

“Mudah-mudahan dengan sosialisasi ini anak muda dan semua masyarakat tidak dimasuki nilai-nilai yang mengganggu ketahanannya sebagai masyarakat kampung dan kehidupan sosialnya sehari- hari,” ujarnya.

Ia menambahkan BLM dengan BNN beserta masyarakat kampung, baik pemerintah, gereja dan lembaga adat bisa melakukan upaya-upaya preventif dengan mempersiapkan relawan anti narkoba.

“Relawan anti narkoba pun harus mempunyai pengetahuan yang baik untuk membantu mensosialisasikan bahaya narkoba pada masyarakat kampung yang berada di Papua,” pungkasnya. (jul/rm)

LEAVE A REPLY