JAYAPURA (PT) – Manager PT PLN Area Jayapura, John Semuel Yarangga mengatakan, pada bulan Oktober 2018 sebanyak 5.931 pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik atau senilai Rp 1,6 miliar.

Meski tunggakan pelanggan cukup besar pada Oktober 2018, namun kata John Yarangga, nilai itu menurun dibandingkan tahun 2017.

Dari jumlah pelanggan yang menunggak, beberapa diantaranya telah dilakukan pemutusan sambungan listrik.

“Prosesnya setelah kami bongkar sambungan listrik pelanggan, maka rekeningnya terhenti, setelah itu kami lengkapi datanya, lalu diusulkan masuk dalam pengusulan piutang ragu-ragu ke kantor pusat,“ jelas John, Jumat (9/11).

John mengatakan, kendati telah masuk dalam daftar piutang ragu-ragu, tetapi jika mereka ingin sambung kembali, maka masuk dalam daftar pelanggan baru dengan tetap membayar tunggakan yang belum diselesaikan.

“Hal itu menjadi poin penting bagi kinerja kami, sebab ada pelanggan yang menunggak masuk dalam kategori piutang ragu-ragu telah menyelesaikan tunggakannya,“ kata John.

Untuk menekan tunggakan, pihaknya menggenjot penggunaan listrik prabayar.

Hingga kini 68 persen pelanggan prabayar dari 170 ribu pelanggan di area Jayapura, sisanya pelanggan pascabayar. (ria/rm)

LEAVE A REPLY