JAYAPURA (PT) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Militer Murib diduga sempat melakukan penyanderaan terhadap dua tukang atau buruh bangunan yang tengah membangun gedung SD Negeri Gome, di Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.

Hanya saja, kedua buruh bangunan yang diketahui bernama Arianto (21) dan Seldi (19) itu, akhirnya dilepas setelah 9 jam bersama anggota KKB itu.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal saat dikonfirmasi Papua Today di Mapolda Papua, Rabu (14/11), membenarkan adanya peristiwa penyanderaan ini, namun dua orang yang sempat sandera itu telah dibebaskan.

“Kami mendapatkan informasi ini pada pukul 06.00 WIT, dimana adanya dua orang yaitu Arianto (21) dan Seldi (19) hendak membeli pulsa di sebuah warung pukul 04.00 dini hari, namun tiba-tiba datang lima orang anggota KKB langsung menodongkan senjata api dan membawa ke dua buruh bangunan ini ke atas gunung belakang Gereja Ilaga,” kata Kabid Humas AM Kamal.

Kamal mengaku, setelah mendapatkan laporan itu, Kapolsek Ilaga, Iptu Menase Sayori melakukan koordinasi dengan Sekda Kabupaten Puncak, Drs. Abraham Bisay dan Kadistrik Omukia, Karlos Murib untuk membebaskan kedua orang sandera itu.

“Setelah melakukan koordinasi, Kapolsek berhasil berkomunikasi dengan Militer Murib yang merupakan pimpinan KKB wilayah Puncak dan berhasil mendapatkan kata sepakat bahwa 2 orang warga yang kesehariannya hanya seorang buruh bangunan yang disandera ini untuk dilepas pada pukul 13.00 WIT,” kata Kamal.

Akhirnya, kedua buruh bangunan itu, dibebaskan dalam keadaan sehat dan diantar oleh perwakilan anggota KKB di daerah itu, setelah 9 jam bersama mereka.

Dengan adanya kejadian ini, Kabid Humas AM Kamal mengimbau agar kelompok KKB ini tidak menganggu masyarakat dan para pekerja di Ilaga, Puncak.

“Diimbau kepada KKB agar tidak melakukan aksi-aksi kekerasan kepada masyarakat, karena dalam hal ini para pekerja ini membangun sekolah yang berguna bagi anak anak di Ilaga,” tandasnya. (jul/rm)

LEAVE A REPLY