JAYAPURA (PT) – Bupati Puncak, Willem Wandik menyesalkan insiden penembakan yang terjadi Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Rabu (9/1) pagi.

Dalam kontak tembak itu, mengakibatkan satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas tertembak dalam baku tembak dengan anggota TNI.

“Saya menyesal dengan kejadian itu, padahal sejak tahun 2017, keamanan di Sinak sudah sangat kondusif,” tegas Bupati Puncak Willem Wandik kepada wartawan di Jayapura, Rabu malam.

Menurut Bupati, tugas TNI/Polri yang bertugas di Puncak untuk melakukan pengamanan penyelenggaraan pemerintahan dan pembagunan.

“Ini kelompok Lekagak Telenggen, saya menyesal karena satu anggotanya meninggal. Mereka yang memulai, akibatnya harus ada yang meninggal,” ujarnya.

Bupati Wandik mengatakan, selama ini pemerintah sudah membangunan komunikasi dengan baik dengan kelompok-kelompok yang berseberangan itu.

“Seharusnya jika mereka mau minta sesuatu bisa datang dan kita bicara baik-baik, tidak harus kontak senjata dan jatuh korban,” katanya.

Oleh karena itu, aparat keamanan dari TNI/Polri diminta tetap siaga menjalankan tugas di Kabupaten Puncak.

“Dalam pertemuan dengan aparat TNI/Polri, saya sudah diingatkan untuk selalu waspada. Karena masyarakat melakukan niat jahatnya ketika kita lengah,” tandasnya.

Sementara itu, Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, kontak tembak ini berawal saat prajurit TNI dalam perjalanan dari posnya menuju Bandara Sinak guna mengambil logistik.

Namun, di dalam perjalanan mereka ditembaki sekolompok KKB pimpinan Telenggen.

Prajurit TNI kemudian membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.

“Pasukan TNI berhasil memukul mundur KKSB hingga melarikan diri masuk hutan. Saat dikejar, ditemukan salah seorang anggota KKSB tewas tertembak,” kata Kapendam.

Belum diketahui identitasnya korban karena tidak memiliki kartu pengenal.

Namun dari tas noken yang dibawa terdapat bendera bintang kejora dan telepon seluler.

Baku tembak itu juga juga melukai seorang prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak yang bertugas sebagai sopir.

Korban menderita luka tembak di betis. Korban dari TNI telah dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan Hely Bell guna mendapatkan perwatan medis.

Saat ini kondisi korban dalam keadaan stabil.

“Sedangkan korban KKSB telah diserahkan kepada kepala kampung setempat untuk pengurusan jenazah,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY