JAYAPURA (PT) – Manajemen Bank Syariah Mandiri (BSM) Area Jayapura mencatat kinerja sepanjang tahun 2018 mengalami kenaikan.

Area Manager BSM Jayapura, Ari Suharso mengatakan dari sisi aset pada tahun 2018 naik 27,83 persen atau Rp 96 miliar, nilai ini di atas rata-rata industri perbankan sekitar 10-12 persen secara nasional berdasarkan data rapat kerja wilayah BSM.

Sementara itu, untuk penyaluran pembiayaan (kredit) naik sekitar 25,87 persen yang lebih banyak ke sektor riil dan consumer atau Rp 87 miliar.

“Penyaluran untuk kebutuhan primer seperti pembelian rumah atau kendaraan, ini yang paling tinggi,“ kata Ari, Rabu (27/2).

Pertumbuhan kinerja BSM pada tahun 2018, kata Ari, menunjukkan Papua dan Papua Barat sangat berpotensi untuk perbankan, lantaran kinerja BSM secara nasional tak sampai 25 persen kendati dana pihak ketiga (DPK) naik hanya 1,34 persen.

Bertumbuhnya aset, penyaluran kredit dan DPK, lanjutnya, berimbas pada naiknya laba BSM Area Jayapura 10,98 persen.

Selain penyaluran kredit dan DPK, BSM juga menerima gadai dan investasi emas. Di wilayah timur Indonesia mulai dari Sulawesi, Maluku dan Papua, alternatif simpanan yang utama adalah emas.

“Berbeda dengan di Jawa yang masih didominasi property, di wilayah timur Indonesia pola investasinya emas, perkembangannya cukup pesat bahkan out standingnya sudah mencapai Rp 14 miliar sepanjang 2018,“ jelasnya.

Tahun 2019, pihaknya menargetkan pencapaian naik 15 persen dibandingkan tahun 2018. Ari mengaku optimis dapat mencapai target dengan potensial yang ada di area Jayapura.(ria/rm)

LEAVE A REPLY