SENTANI (PT) – Kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang mengakibatkan puluhan warga tewas, 23 September 2019, membuat Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit meninjau langsung warga Minang yang menjadi korban kerusuhan, akhir pekan kemarin.

Dalam kunjungannya itu, Wagub Nasrul Adit didampingi Danlanud Silas Papare, Marsma TNI. Tri Bowo Budi Santoso melihat secara langsung korban kerusuhan yang mengungsi di beberapa tempat di Kota Wamena.

Salah satunya, pengungsian yang ada di Kodim 1702/Jayawijaya.

Wagub Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, kehadirannya ke Wamena untuk berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Jayawijaya, untuk mendengar aspirasi dari warganya itu.

Selain itu, Wagub Nasrul Abit meminta agar masyarakat Minang yang menjadi korban untuk tetap di Wamena.

“Kami sudah mendengarkan aspirasi mereka dan bertemu dangan Sekda Jayawijaya, tidak ada yang mengharapkan warga yang mengungsi keluar dari Wamena, karena bisa berdampak ekonomi lumpuh,” katanya.

Wagub Nasrul menambahkan, kondisi di Wamena berangsur pulih dan pihak aparat menjamin keamanan di Kabupaten Jayawijaya, untuk itu masyarakat tidak perlu ragu dan takut.

“Untuk sementara di sini dulu sampai kondisi Wamena pulih, karena pihak keamanan menjamin itu,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto mengatakan, pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, ada 6.100 orang mengungsi di beberapa titik tempat pengumgsian, termasuk di Kodim terdapat 3.125 orang.

“Ada beberapa titik pengungsian yaitu, Kodim, Polres, Koramil, Subdenpom dan Batalyon 756 serta beberapa gereja digunakan untuk pengungsian. Jadi, jumlah keseluruhan 6.100 orang pengungsi lebih,” katanya.

Selain itu, kata Dandim Candra, pengungsi di Kodim yang ingin mendaftarkan diri untuk ikut penerbangan Hercules TNI AU ke Jayapura, kini ada 300 orang.

Namun, imbuh Dandim, untuk warga lainnya memilih tinggal sampai kondisi Kota Wamena pulih, sehingga mereka dapat melanjutkan aktifitasnya kembali. (ai/sri)

LEAVE A REPLY