JAYAPURA (PT) – Bank Indonesia (BI) berupaya mendorong pembayaran biaya dengan cara non-tunai dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua, pada Oktober 2020 mendatang.

Langkah ini diambil BI guna mempermudah masyarakat bertransaksi tanpa harus mengantri lama di bank atau tempat perbelanjaan.

Selain itu, memberikan pemahaman baru bagi masyarakat akan kemudahan bertransaksi dengan menggunakan teknologi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, penggunaan non-tunai ini telah diperkenalkan melalui program Quick Respon Indonesia Standar (QRIS), sejak 1 Januari 2020.

“Ini kami akan dorong ke depan agar merchant-merchant yang menjual suvenir pada PON XX dapat bertransaksi secara non-tunai dengan menggunakan program QRIS. Transaksinya bisa melalui mobile banking, dan melalui satu kartu yang bernama GPN (Gerbang Pembayaran Nasional),” kata Naek Sinaga di Kota Jayapura, Jumat, (3/1).

Sinaga memastikan jika pihaknya tak menyiapkan secara khusus kebutuhan uang tunai pada PON XX, meskipun diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai pada event olahraga nasional empat tahunan tersebut.

BI Papua, kata dia, akan lebih fokus mendorong masyarakat untuk menggunakan pembayaran secara elektronik dengan sistem yang telah disiapkan.

”Memang perlu kita antisipasi, karena atlet-atlet, official dan sebagainya, (namun) saya rasa sudah dilengkapi dengan menggunakan alat non-tunai,” ujar Tigor.

Naek Sinaga juga memperkirakan terjadinya transaksi non-tunai hingga ratusan miliar menjelang maupun sepanjang pelaksanaan PON di Papua.

“Kalau transaksi non-tunai bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar. Itu kebutuhan untuk penginapan dan sebagainya yang menggunakan pembayaran non tunai,” katanya.

Meski demikian, kata Sinaga, BI Papua telah mengantisipasi kebutuhan uang tunai dengan menyiapkan Rp 5,5 Trilun.

Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat sepanjang 2020, termasuk PON XX. Ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kemarin kita keluar (uang tunai) sampai Rp 4,5 triliun untuk kebutuhan. Kalau ada tambahan 10 persen, sekitar Rp 5 triliun sampai Rp 5,5 triliun untuk kebutuhan 2020, termasuk PON XX, Lebaran dan sebagainya,” tandasnya. (paul)

LEAVE A REPLY