Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengalungkan medali emas kepada pesepak bola CP Papua Albert Kafiar usai melawan tim Kalimantan Selatan pada partai final sepak bola CP Peparnas Papua di Stadion Mahacandra Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Jumat (12/11). Menpora menilai PON XX dan Peparnas XVI sukses di Papua

JAYAPURA (PT) – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua disebut telah meraih lima kesuksesan, menjelang berakhirnya rentetan ajang olahraga empat tahunan tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan, ada lima kesuksesan tersebut antara lain sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses perekonomian, sukses pengendalian COVID-19 dan sukses administrasi.

“Memang di tengah-tengah kekhawatiran untuk itu (pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI Papua), bisa dibuktikan dengan kesuksesan-kesuksesan yang dicanangkan oleh panitia,” ungkap Menpora dalam konfrensi pers di Media Center Kominfo Peparnas Papua di Swissbelt Hotel Jayapura, Jumat (12/11) malam.

Lanjut Menpora menjelaskan, sukses penyelenggaraan PON sudah terbukti dan Peparnas sudah di depan mata, seiring berjalannya pertandingan dengan baik tanpa terjadi insiden berarti di seluruh venue pertandingan.

Dia mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan dari panitia, tetapi hal itu bukan hal signifikan sehingga Peparnas tetap berjalan hingga mencapai hampir penutupan.

“Tadi Pak MenkoPolhukam menyampaikan sukses di sana-sini tentu ada hal yang jadi kekurangan, tetapi tidak signifikan, tidak membuat Peparnas berhenti, tetap berjalan,” kata dia.

Sukses prestasi dibuktikan dengan adanya 90 pemecahan rekor di PON XX Papua dan rekor-rekor baru di Peparnas yang sebelumnya tidak disangka akan terjadi. Hal ini karena persiapan kontingen dari daerah dan panitia tidak maksimal karena masih dalam situasi pembatasan akibat pandemi COVID-19.

“Jadi tercipta 90 rekor baik PON maupun nasional. Tidak ada satupun diantara kita yang menyangka bahwa pada perhelatan multievent nasional di tengah-tengah pandemi ada pemecahan rekor,” tutur dia.

Selain itu, ada sukses perekonomian dinilai terlihat dari adanya jumlah perputaran uang yang sangat besar selama pelaksanaan PON lalu, yang menurut catatan Bank Indonesia mencapai Rp 1,5 triliun.

Perputaran uang itu menurutnya membuat ekonomi di Papua, baik itu Kabupaten, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Merauke sebagai lokasi venue PON XX tergerak semua. Sementara Kabupaten dan Kota Jayapura mendapat suntikan ekstra setelah berlanjut event Peparnas Papua usai PON berlangsung.

Sukses pengendalian Covid-19 terlihat dari catatan tidak ada satupun korban jiwa akibat virus ini selama pelaksanaan PON dan Peparnas Papua.

“Sampai dengan penyelenggaraan PON selesai itu tidak menimbulkan ada orang meninggal. Orang terkena iya tapi karena atlit yang terkena empat sampai lima hari recovery, selesai dia,” kata dia.

Sedangkan sukses administrasi masih dalam upaya yang dilakukan panitia dan terus dilkawal oleh pemerintah pusat hingga selesai ajang Peparnas XVI secara keseliuruhan.

“Mudah-mudahan setelah selesai PON ini tidak ada masalah soal pertanggungjawaban dan sebagainya. Kemudian Peparnas juga sama juga mengikuti kesuksesan PON itu sendiri. Penyeleggaraan sukses dan juga prestasi banyak rekor-rekor tercipta,” pungkasnya. (ist/rm)

LEAVE A REPLY