Gubernur Papua, Lukas Enembe saat menandatangani fakta integritas bersama sebagai komitmen dalam memutus mata rantai penyebaran virus HIV/AIDS di Papua

JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua menargetkan pada tahun 2030 Papua bebas dari ancaman virus HIV/AIDS.

Demikian penegasan Gubenur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH ketika memberikan sambutan pada peringatan Hari AIDS Sedunia di Halaman Kantor Gubernur Papua, Rabu (1/12).

Pada kesempatan peringatan Hari AIDS Sedunia, Gubernur Lukas bersama jajaran Forkompimda Provinsi Papua dan segenap elemen menandatangani fakta integritas bersama, sebagai komitmen dalam memutus mata rantai penyebaran virus HIV/AIDS di tanah Papua dengan target di tahun 2030 nanti Papua sudah terbebas dari ancaman virus ini.

Gubernur mengatakan, sudah 33 tahun seluruh negara yang ada di dunia ini memperingati Hari AIDS yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2021.

Ironisnya hingga detik ini, penyakit AIDS telah merenggut lebih dari 35 juta nyawa manusia di bumi ini.

“Peringatan Hari AIDS Sedunia adalah sebuah bentuk solidaritas global untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS,” katanya.

Selain itu, peringatan Hari AIDS Sedunia ini juga bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi masyarakat awam terhadap orang-orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS.

Untuk itu, Gubernur Enembe mengajak seluruh masyarakat Papua untuk selalu memegang teguh prinsip global yakni jauhi penyakitnya bukan orangnya.

Diakuinya, bukan bagian dari pihaknya untuk menjelaskan ataupun menceritakan secara teknis tentang penyakit HIV/AIDS ini.

Namun, sebagai seorang pemimpin, ia mempunyai tanggungjawab untuk membuat benteng yang kokoh terhadap penularan HIV/AIDS yang ada di tanah Papua.

“Masih banyak sekali mitos yang tidak benar dan beredar ditengah masyarakat kita mengenai HIV/AIDS. Disanalah tugas kita semua sebagai abdi negara untuk memberikan pencerahan kepada setiap orang agar tidak berkembangnya diskriminasi dan kekerasan sosial,” ujar Enembe.

Sebagai sesama umat manusia, tuturnya, semua pihak mempunyai tanggungjawab, yang sama untuk memberikan rasa nyaman bagi teman-teman kita yang terjangkit penyakit HIV AIDS.

Bahkan, setiap hari, mereka berjuang untuk menemukan sembuh dan pulih dari penyakit tersebut, tapi perjalanan mereka terkadang menjadi sulit oleh karena stigma negatif yang masih besar di tengah-tengah masyarakat kita.

“Satu detik pun, kita tidak boleh menutup mata terhadap penularan dan penyebaran HIV/AIDS di Papua,” katanya.

“Jika kita tak melakukan langkah-langkah strategis, penyebaran HIV/AIDS akan terus terakumulasi menuju angka yang sangat tinggi.
Setidaknya, saat ini di Provinsi Papua terdapat 46.967 orang yang terinfeksi HIV AIDS. Angka tersebut sangatlah besar, untuk itu ia ingin mengajak seluruh stakeholder di Provinsi Papua, untuk tak hanya menunggu 1 tahun lagi duduk di kursi yang sama memperingati Hari AIDS Sedunia tanpa merealisasikan satu pun aksi di masing-masing instansi,” tambahnya. (fil/rm)

LEAVE A REPLY