JAYAPURA (PT) – Dalam rangka menjaring aspirasi tentang master plan kawasan perkantoran maka Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Fokus Group Dicusion (FGD) Selasa (12/9).
FGD itu juga diselenggarakan dalam rangka menjaring aspirasi terkait kebutuhan ruang, kaidah-kaidah teknik maupun non teknis yang perlu diperhatikan. FGD yang diinisiasi Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Papua Tengah bersama konsultan perencanaan, melibatkan perwakilan dari 8 kabupaten kota dan sejumlah kementerian, akademisi dan masyarakat.
Pj. Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, M.Sos mengungkapkan area perkantoran dan pemerintahan Papua Tengah akan dipusatkan di wilayah Karadiri Kabupaten Nabire dengan luas lahan mencapai 300 hektar. Pada kawasan ini akan di bangun gedung perkantoran, pemukiman dan sarana prasana yang dibutuhkan untuk sebuah perkotaan baru yang komprehensif, modern, ramah lingkungan, dengan tetap mengedepankan pendekatan kearifan lokal.
“Tiap elemen perkotaan dipadu menjadi sebuah bentuk ruang yang unik yaitu berbentuk Burung Cenderawasih dengan zonasi yang terarah hingga gubahan masa yang saling berkaitan antar satu dan lainnya dalam desain yang lebih kompleks menuju kota dengan konsep smart and green,” ungkap Staf Ahli Pj. Gubernur Papua Tengah, Ukkas, S.Sos, M.KP mewakili Pj. Gubernur Ribka Haluk dalam rilisnya kepada wartawan.
Ia berharap FGD Master Plan ini mendapat perhatian dan masukan yang berbobot sehingga lebih memantapkan konsep dan desain pembangunan perkantoran yang lebih baik. Termasuk penataan perkotaan baru yang akan di bangun nantinya.
“Keseriusan dari berbagai pihak khususnya kita semua yang hadir disini sangat diharapkan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam memikirkan, memprogramkan, dan memberikan sumbang saran positif, kritik membangun maupun arahan yang akan mempengaruhi perencanaan master plan nantinya,” tandasya. (Dian)
Editor : Ronald