JAYAPURA (PT) – PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik di Bandar Udara Baru Nabire, Provinsi Papua Tengah. Sejumlah infrastruktur jaringan telah selesai dibangun, agar kegiatan operasional bandara yang direncanakan dibuka pada Bulan Oktober 2023 tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nabire, Parmonangan Andreas Sitorus menjelaskan bahwa PLN telah siap melistriki bandara Bandara Baru Nabire yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Pembangunan insfrastruktur jaringan yang sudah dimulai sejak Bulan Maret 2023 kini selesai dibangun dan sudah masuk tahap energize tegangan.

“Pada prinsipnya kami telah siap untuk mengalirkan listrik. Pembangunan Bandar Udara ini selayaknya perlu untuk didukung penuh karena menjadi salah satu cara pemerataan sosial yang dilakukan oleh pemerintah. Seluruh keandalan sistem ditingkatkan mulai dari sisi pembangkit, transimisi hingga distribusi untuk menunjang operasional bandara kedepannya berjalan lancar,” ungkap Parmonangan dalam rilisnya yang diterima Papua Today.com

Untuk memenuhi kebutuhan listrik 1,1 mega volt ampere (MVA) di bandara yang memiliki landasan pacu berukuran 1.600 meter x 30 meter ini, nantinya akan disuplai oleh sistem Kalibobo yang dialirkan melalui gardu hubung. Selain itu untuk memaksimalkan keandalan, PLN juga membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 19,7 kilometer sirkuit (kms).

“Kami berharap semua prosesnya akan berjalan lancar dan keandalan listriknya bisa dirasakan seterusnya, tidak hanya pada saat peresmian,” tutup Parmonangan.

Secara keseluruhan untuk di Nabire sendiri, memiliki Daya Mampu Pembangkit 35,9 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Nabire mencapai 18,8 MW dengan cadangan daya atau _reserve margin_ sebesar 17,1 MW. (Dian)

Editor : Ronald

LEAVE A REPLY