JAYAPURA (PT) – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua menggelar Sosialisasi Perkembangan Perekonomian Terkini dan Publikasi Statistik Bank Indonesia, Selasa (13/11).

Kegiatan itu, sebagai upaya edukasi dan meningkatkan pemahaman terhadap produk-produk statistik Bank Indonesia dan memperoleh umpan balik atas kegiatan publikasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Dalam kegiatan itu, juga disampaikan terkait dengan perkembangan perekonomian terkini Indonesia dalam menghadapi tantangan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini.

Sosialisasi menghadirkan narasumber Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia, Gantiah Wuryandani, Kepala Divisi Diseminasi Statistik dan Quality Assurance Bank Indonesia, Rivi Diana P, Analisis Senior Divisi Statistik Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran, Darmansjah Muhammad P dan Analisis Senior Divisi Statistik Neraca Pembayaran danPosisi Investasi Internasional, Netri Yunera.

Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia Pusat, Gantiah Wuryandani mengatakan, pertumbuhan ekonomi global lebih rendah. Risiko ketidakpastian ekonomi global memicu harmonisasi respon kebijakan moneter (tightening) dengan menaikkan suku bunga kebijakan untuk menarik masuk modal asing.

Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2018 tidak sekuat perkiraan semula. Namun demikian, konsumsi tetap baik didukung daya beli yang terjaga dan belanja terkait pemilu dan keyakinan konsumen yang tetap tinggi.

Dikatakan, investasi masih tumbuh cukup tinggi ditopang baik investasi bangunan, terkait proyek infrastruktur dan properti, maupun investasi nonbangunan.

“Inflasi masih terkendali pada level yang rendah dan stabil. Selanjutnya stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik dan stabilitas sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah secara umum terjaga dengan baik,” ujarnya.

Bank Indonesia, imbuh Gantiah, akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor sehingga defisit transaksi berjalan.

Dalam sosialisasi ini, dihadiri kurang lebih 200 peserta dari instansi pemerintah, swasta dan perguruan tinggi yang ada di Jayapura. (ria/rm)

LEAVE A REPLY