SENTANI (PT) – Bank Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat bekerjasama dengan PT Semua Aviasi Mandiri (SAM) AIR dalam pendistribusian uang rupiah di Papua di tengah masa pandemi virus Corona atau Covid-19.

Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Bandara Sentani, Selasa, (12/5).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga mengatakan, kerjasama ini dilakukan di wilayah pendistribusian uang kas titipan, dimana untuk wilayah Pegunungan dikelola oleh Bank Papua dan di Pesisir oleh BRI.

“Sebelumnya sudah dilakukan pendistribusian di Nabire dengan mengunakan Pesawat SAM AIR, pendistribusian d sesuai dengan berat 1,3 ton sekali penerbangan,” katanya.

Selain itu juga, pendistribusian uang dengan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 yang akan ditukar ke beberapa lain di daerah pegunungan, hal ini sering dilakukan setiap 3 bulan ke daerah-daerah.

“Seperti pendistribusian ke Intan Jaya, ke Kobagma, yang dinamakan Kas Keliling, tentunya akan dievaluasi kedepannya lagi dengan pihak SAM AIR,” imbuhnya.

Ia mengatakan selama ini pendistribusian uang ke Kas Titipan dengan menggunakan pesawat komersil, karena untuk pendistribusian uang petugas Bank Indonesia harus ikut dalam pengawalan.

“Dalam minggu ini sudah dilakukan pendistribusian sampai dengan lebaran nanti, dan nantinya akan bekerja sama dengan maskapai lainya dengan kapasitas lebih besar,” ujarnya.

Selain itu ada 7 Kas Titipan Timika, Merauke Biak, Serui, Nabire, Wamena dan Sorong, dimana dari 7 Kas sudah dilakukan pendistribusian di Nabire.

“Kalau di Serui dan Wamena telah dilakukan pendistribusian, jadi tinggal 4 kas titipan yang akan didistribusikan,” tuturnya.

Sementara Direktur PT Semua Aviasi Mandiri, Wagus Hidayat mengatakan, kesulitan moda transportasi, untuk itu melaunching program dari SAM AIR dimana terbang dua kali, namun bayar sekali.

“Kerjasama ini diharapkan bisa membantu pendistribusian, bersama Bank Indonesia dengan PT SAM AIR dimasa pandemi Covid-19 ini,” katanya. (ai/sri)

LEAVE A REPLY