JAYAPURA (PT) – Direktur Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero), Ahmad Rofik secara resmi melepas puluhan peserta Ekspedisi Papua Terang yang merupakan mahasiswa dari lima Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Indonesia untuk melakukan edukasi dan menjalankan survey.

Survey mencakup data desa, survey potensi energi baru dan terbarukan serta survey pembangunan sistem kelistrikan desa.

Pelepasan puluhan mahasiswa dalam program Ekspedisi Papua Terang menyusul telah dilakukan kerjasama antara PLN dan 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), TNI AD dan juga Lapan pada, Sabtu (27/7/2018).

Rofik menjelaskan, program Ekspedisi Papua Terang akan dilaksanakan selama dua bulan adalah program mengajak mahasiswa secara langsung untuk melistriki daerah pelosok di tanah Papua.

“Masih banyak desa di Papua yang sampai saat ini belum berlistrik sedangkan PLN setiap tahun melistriki 20 desa, namun untuk tahun ini, PLN diminta melistriki 1.200 desa, sejauh ini masih 250 desa yang telah berlistrik PLN,“ ungkap Rofik seusai melepas peserta Tim Ekspedisi Papua Terang, Senin (30/7/2018).

Rofik mengatakan, dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tak memadai, pihaknya pesimis dapat mencapai target yang ditentukan.

Oleh sebab itu, menggandeng sejumlah unsur termasuk dari kalangan mahasiswa adalah upaya untuk mensukseskan program Papua Terang.

Dalam melakukan survey, Tim Ekspedisi Papua Terang akan dibantu oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang memiliki citra satelit yang dapat mengidentifikasi benda hingga 50 centimeter di darat.

”Lapan melihat perkembangan desa katakanlah lima tahun terakhir ada tambahan rumah, tambahan ini yang perlu diidentifikasi, jadi dapat diketahui jumlah desa secara riil, makanya kami lakukan survey melalui mahasiswa dan unsur lainnya,“ ucapnya.

Diakuinya, waktu dua bulan tidak cukup untuk memastikan jumlah desa yang belum berlistrik, meski begitu, pihaknya tetap berupaya dapat melistriki seluruh desa pada tahun 2018-2019.

“Ini program besar, kalau bilang mampu atau tidak mampu, kami berupaya melakukan itu dengan dukungan dari mahasiswa, TNI AD, TNI AL dan juga Lapan. Ke depan kami dibantu dari unsur lain yakni pemerintah daerah untuk mempercepat melistriki desa,“ terangnya.

Sementara itu, puluhan mahasiswa yang akan memulai ekspedisi pada Selasa (31/7/2018) berasal dari Universitas Cenderawasih (Uncen), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Secara keseluruhan, Tim Ekspedisi Papua Terang berjumlah 170 mahasiswa tersebar di seluruh Papua, lalu ada tim relawan yang merupakan karyawan PLN seluruh Indonesia berjumlah 130 orang dan TNI AD 100 orang dan dari unsur lainnya.

Piter Wofumilena selaku mahasiswa Fakultas MIPA Uncen yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Papua Terang menyampaikan apresiasi kepada PLN lantaran mengikutisertakan dirinya dalam melakukan edukasi dan survey desa yang belum berlistrik PLN.

Ia mengaku siap bekerjasama dengan mahasiswa dari PTN lainnya di luar Papua yang tergabung dalam tim tersebut sehingga misi yang diemban dapat berjalan dengan baik. (nan/dm)

LEAVE A REPLY