JAYAPURA (PT) – Perum Bulog secara serentak di seluruh Indonesia melakukan peluncuran kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium di gudang Perum Bulog.

Kegiatan itu bertujuan menjaga ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya beras.

Di wilayah Papua dan Papua Barat, peluncuran kegiatan tersebut dilakukan di masing-masing Subdivisi Regional (Sub Divre) dan Kantor Seksi Logistik (Kansilog).

Sementara, di Provinsi Papua, peluncuran dilakukan di gudang beras Perum Bulog, di Kota Jayapura yang dihadiri oleh Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto, dan sejumlah instansi terkait serta sejumlah pemilik Rumah Pangan Kita (RPK).

Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat, Fauzi Muhammad mengatakan, melalui kegiatan peluncuran, pemerintah melalui Perum Bulog akan melakukan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OP-CBP).

Selain itu, percepatan penyaluran Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra), penjualan komoditi komersial Bulog.

“Dengan kegiatan itu, pangan pokok khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik,“ ungkap Fauzi di sela-sela kegiatan peluncuran.

Perum Bulog melibatkan banyak pihak dengan menggunakan jaringan distribusi seperti RPK, Toko Pangan Kita, Mitra Bulog, BUMN Pangan, dan Kanvarsing oleh Satgas Bulog prioritas di 205 pasar tradisional di 82 Kota di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jayapura mengaku menyambut baik kegiatan yang diluncurkan Perum Bulog.

Pemerintah, katanya sebagai penanggung jawab pendistribusian beras hingga ke Papua dan telah memberi amanat kepada Perum Bulog.

“Kita harus menjaga harga beras agar tetap aman, jika harga beras aman berarti kita bisa menjaga inflasi, tapi yang dikhawatirkan adalah jangan sampai beras-beras itu tidak tersedia di lapangan atau hilang di pasaran,“ kata Rustan.

Rustan mengingatkan kepada pedagang beras untuk tidak berbuat curang dengan melakukan penimbunan beras yang menyebabkan ketersediaan beras berkurang berakibat pada naiknya harga dan dapat menimbulkan inflasi tinggi di Kota Jayapura.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji mengatakan, pihaknya berharap KPSH oleh Perum Bulog dapat menjaga ketersediaan beras hingga akhir tahun ini.

Ia mengaku, selama ini yang menjadi kendala ketersediaan pangan adalah pasokan dan distribusi.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu inflasi di Papua, tetapi komoditi lainnya juga harus diperhatikan seperti ikan,“ tandasnya. (nan/rm)

LEAVE A REPLY