JAYAPURA (PT) – Manajemen Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat menjamin ketersediaan bahan pokok seperti beras PSO maupun komersial, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.

Kepala Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat, Fauzi Muhammad mengatakan, posisi beras public service obligation (PSO) yang tersedia di gudang Perum Bulog Papua dan Papua Barat per 13 Desember 2018 tercatat 23.701 ton, masing-masing 18.830 ton dan 4.871 ton di Papua Barat.

“Stok itu mencukupi selama kurang lebih 3 bulan penyaluran. Rencana pemasukan beras PSO di Papua dan Papua Barat sebanyak 19.500 ton, masing-masing 15.750 ton di Papua dan 3.750 ton di Papua Barat,“ kata Fauzi, Sabtu (15/12).

Dengan adanya rencana pemasukan itu, Fauzi mengatakan, total stok beras PSO menjadi 43.201 ton atau dapat mencukup kebutuhan selama kurang lebih 4,7 bulan penyaluran.

Sedangkan, posisi stok beras komersial yang tersedia di masing-masing gudang Perum Bulog per 13 Desember 2018 tercatat 1.307 ton. 292 ton di gudang Perum Bulog Papua dan 1.015 ton di gudang Perum Bulog Papua Barat.

Untuk stok gula pasir di gudang Perum Bulog sebanyak 7.758 ton, rencana pemasukan gula pasir sebanyak 5.000 ton, sehingga total stok sebanyak 12.758 ton.

“Untuk stok minyak goreng per 13 Desember 2018 sebanyak 176,8 ton. Akan masuk lagi kurang lebih 36 ton untuk Provinsi Papua. Total minyak goreng yang tersedia setelah stok bertambah dari pemasukan tersebut sebanyak 212,8 ton,“ ungkapnya.

Bahan pokok lainnya yakni tepung terigu per 13 Desember 2018, imbuh Fauzi, sebanyak 9,9 ton, rencana bertambah kurang lebih 25 ton, sehingga total stok tepung terigu menjadi 34,9 ton. (ria/rm)

LEAVE A REPLY