JAYAPURA (PT) – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat, Adolf FT Simanjuntak mengatakan, kinerja Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) kini telah membaik.

Membaiknya kinerja Bank Papua tercermin dari non performing loan (NPL) net yang berada di posisi 2,48 persen.

Selain NPL net, kinerja Bank Papua yang membaik juga tercermin dari laba yang diperoleh 1,3 persen atau sekitar Rp 278 miliar.

“Secara keseluruhan terdapat progress perbaikan untuk Bank Papua sebagai bank yang memiliki aset terbesar di Tanah Papua, baik kinerja kualitas kredit maupun laba,“ ujar Adolf, Jumat (14/12).

Kendati telah membaik, Adolf memastikan OJK tetap melakukan pengawasan terhadap bank itu, terutama pada penguatan sumber daya manusia maupun sistem prosedur dan informasi tekhnologinya.

Dikatakan, sejumlah cara dilakukan Bank Papua untuk memperbaiki kinerja terlebih NPL, salah satunya meningkatkan jumlah kredit dan menghapus bunga yang menurut manajemen tidak dapat diselesaikan.

“Ada juga dengan cara melakukan penagihan langsung ke debitur yang macet pembayarannya, alternatif terakhir lelang agunan,“ imbuh Adolf.

Sementara itu, tahun 2019, Bank Papua menargetkan NPL masih dibawah 5 persen sesuai harapan OJK.

“NPL net memang sudah di bawah 5 persen tapi NPL gross masih sekitar 9 persen, tetapi kami melihat top management telah melakukan perbaikan dari sebelumnya NPL gross mencapai 19 persen,“ ujarnya.

Pihaknya optimis Bank Papua dapat menurunkan lagi angka NPL gross dibawah 9 persen, oleh sebab itu pihaknya terus melakukan monitoring secara ketat agar kinerja Bank Papua tak lagi memburuk. (ria/rm)

LEAVE A REPLY