JAYAPURA (PT) – Manajemen Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Irian Sentosa mencatat pencapaian sepanjang tahun 2018 mengalami pertumbuhan.

Direktur Utama BPR Irsen, Arif Windarto mengatakan, indikator pertumbuhan tersebut dilihat dari sisi aset tercapai 108 persen, dana pihak ketiga (DPK) berupa tabungan dan deposito tercapai 102 persen dan kredit yang diberikan tercapai 101 persen.

Dibandingkan tahun 2017, kinerja BPR Irian Sentosa naik 13 persen untuk kredit yang diberikan, DPK naik 21 persen dan aset naik 5 persen.

“Tadinya kami berharap lebih dari itu meskipun melewati target tapi ada beberapa kondisi yang kami anggap kendala makanya pencapaian belum maksimal karena dipengaruhi kondisi ekonomi belum tumbuh sesuai harapan,“ kata Arif, Senin (21/1).

BPR Irian Sentosa, kata Arif, banyak melakukan pembenahan di era persaingan perbankan yang luar biasa terlebih di era digital banking.

Arif mengatakan, dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kinerja BPR secara provinsi terjadi kenaikan pada kinerja, namun secara kualitas terjadi penurunan lantaran Non Performing Loan (NPL) mengalami kenaikan kendati hanya sedikit dibandingkan tahun 2017.

“NPL BPR Irian Sentosa 2 persen sampai posisi Desember 2018 masih berada di bawah ketentuan OJK, tetapi secara umum naik dibandingkan tahun 2017, hal ini dipengaruhi kondisi perekonomian dua tahun terakhir belum sesuai dengan harapan kita, untungnya BPR Irian Sentosa masih bertumbuh, harapan kami sesusah apapun, kami usahakan tetap tumbuh walaupun hanya 10 persen dari target 20 persen,“ imbuhnya. (ria/rm)

LEAVE A REPLY