Wali Kota Resmikan Cafe dan Resto Humbolt

JAYAPURA (PT) – Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan, penerimaan pendapatan asli daerah Kota Jayapura semakin kedepan semakin meningkat. Hal ini tentunya dikarenakan Kota Jayapura sebagai salah satu kota jasa dimana pengusaha dapat mengembangkan usahanya dengan membuka sejumlah tempat-tempat hiburan ringan yang menyediakan makanan dan minuman.

Misalnya saja, kata Wali Kota bahwa dengan diresmikannya Cafe dan Resto Humbold di Kota Jayapura maka perkembangan perekonomian semakin berkembang pesat.

“Saya memberikan apresiasi kepada pemilik Cafe karena telah mengambil bagian dalam kontribusi pengusaha asli Papua untuk meningkatkan PAD Kota Jayapura,” ungkap Wali Kota usai meresmikan cafe tersebut.

Dikatakannya, pada periode pertama pihaknya menjabat maka APBD Kota Jayapura sebesar Rp 20 miliar namun saat ini menjadi Rp 186,5 miliar. Tentunya hal tersebut karena Kota Jayapura memaksimalkan Sumber Daya Manusia yang handal.

Sementara itu, Ketua Kamar Adat Pengusaha Asli Papua (KAP), Merry Yoweni mengatakan bahwa KAP merupakan mitra Pemerintah Provinsi Papua yang mengelola langsung dana Otsus.

“Perdasus No 25 tahun 2013 tentang pembagian dan penerimaan dana otsus, sebesar 20 persen diperuntukkan bagi perekonomian yang artinya terdapat ruang bagi para pengusaha asli Papua,” bebernya.

Diakuinya, pada tahun 2016, dana yang digelontorkan dari Otsus kepada KAP sebesar Rp 25 miliar kemudian tahun 2017 dialokasikan Rp 15 miliar.

“Dana tersebut telah menjangkau lebih dari 5 ribu rekening pengusaha orang asli Papua,” imbuhnya.

Lebih jauh dijelaskannya, untuk pengusaha orang asli Papua dirincikan mulai dari pedagang kecil seperti penjual pinang hingga resto dan cafe. Total 5 ribu rekening yang tersalurkan dana Otsus dimana 40 persennya berada di Kota Jayapura.

“KAP dalam hal ini tidak mengelola uang publik agar terjadi transparansi,” ujarnya.

Sementara itu, Owner Humboldt Cafe dan Resto, Yan JD Vriese berharap dengan hadirnya Humbolt Cafe dan Resto dapat mengangkat kuliner asli Papua dengan konsep bisnis yang ditekuninya.

“Nama Humboldt diberikan karena saya lahir dan besar di Port Numbay terutama di Kampung Tobati yang telah menghidupi saya sekeluarga, saya harap tempat ini bisa menjadi destinasi wisata kuliner lokal, yang terus bisa dikembangkan,” pungkasnya. (ri/dm)

LEAVE A REPLY