Atlet peraih medali cabang olahraga Renang nomor 100 meter gaya bebas putri LCM S-14 berfoto bersama dengan Ketua Bidang Upacara, Welliam Robertzin Manderi di Akuatik Stadium Kampung Harapan, jayapura Papua, Senin (8/11). Foto : Ronaldy Irfak

JAYAPURA (PT) – Kontingen tuan rumah Papua masih berada di puncak perolehan medali Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021.

Pada pelaksanaan Peparnas Papua hari ketiga, Senin (8/11), atlet-atlet Bumi Cenderawasih masih terlalu tangguh bagi tim-tim lainnya.

Seperti halnya di hari pertama, untuk hari ketiga Papua masih terus melanjutkan dominasi pada cabang atletik serta renang yang mulai dilombakan Senin.

Tuan rumah menyabet 28 emas, 18 perak, dan 18 perunggu atau total 64 medali.

Mereka menjadi penguasa di kolam renang, arena atletik, meja catur, lapangan panahan, dan matras judo.

Sejak awal lomba, Papua telah menargetkan untuk menjadi juara umum di rumah sendiri.

Jawa Barat menguntit di urutan kedua dengan 17 emas, 14 perak, dan 15 perunggu (46 keping).

Juara umum Peparnas 2016 ini mendulang emas dari arena atletik, renang, judo, dan anggar.

Di peringkat tiga ada tuan rumah bersama Peparnas 2024 mendatang, Sumatra Utara yang mengoleksi 13 emas, 10 perak, dan tiga perunggu.

Dominasi Sumut terjadi di arena atletik dengan torehan sembilan emas.

Sementara itu, sudah 21 kontingen dikalungi emas dan masih 12 lagi yang belum mendapatkannya.

Hingga hari ketiga, Panitia Besar Peparnas XVI Papua telah mendistribusikan 117 emas, 17 perak, dan 102 perunggu.

Secara keseluruhan Panitia Besar (PB) Peparnas telah menyiapkan 2.812 keping medali terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu yang siap diperebutkan pada 640 nomor perlombaan.

Para peserta Peparnas Papua akan bertanding pada 12 cabang olahraga di 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Dominasi Papua
Di cabang renang yang mulai menggelar lomba hari pertamanya di Arena Akuatik Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (8/11), para perenang tuan rumah menguasai kolam dengan torehan enam keping emas.

Agnes M Yowei mengawali perburuan keping emas Papua lewat nomor 100 meter gaya bebas putri kelas S-9. Ia mencatat waktu satu menit 18,32 detik.

Berturut-turut lima emas Papua disabet De Jhon Waromi (100 meter gaya bebas putra S11-S12) dengan catatan waktu 1:09,51 detik, Andrew David Uada (100 meter gaya bebas putra S-13) dengan catatan waktu 1:01,35 detik.

Kemudian Marlanda Oropa (100 meter gaya bebas putri S-14) dengan 1:14,06 detik.

Ada juga Elsaday Teddy Levin (50 meter gaya punggung putra S-9) dengan waktu 37.50 detik dan Resti Imbarawai Sawaki di nomor 50 meter gaya punggung putri kelas (S-10) dengan waktu 46.45 detik.

Melihat prestasi anak-anak asuhnya di hari pertama, pelatih renang Papua Johan Karobaba optimistis target meraup 45 emas dari kolam renang dapat dicapai.

“Target 45 emas saya optimistis,” kata Johan Karobaba kepada InfoPublik di Arena Akuatik, Senin (8/11).

Sebanyak 50 atlet renang putra-putri Papua akan turun pada 93 nomor. Johan memberi target khusus kepada Agnes untuk merebut tiga keping emas.

“Waktu Peparnas 2016 di Bandung, dia dapat dua emas dan satu perak. Di sini saya targetkan bisa dapat tiga emas,” kata Johan.

Panen medali emas Papua juga terjadi di cabang atletik ketika atlet-atlet kebanggan tuan rumah berjaya menguasai lintasan dan lapangan Stadion Utama Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Mereka memboyong 12 emas, 12 perak, dan 12 perunggu.

Lapangan Panahan Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura turut menjadi saksi berjayanya atlet-atlet Papua.

Torehan emas tersebut didapat dari nomor Recurve Open Team, Recurve Women Open Team, Compound Men Open Team, Compound Men Open, Men W1 Open, Recurve Men Open, dan Recurve Women Open.

Pada Recurve Men Open Team, Papua menurunkan tiga atletnya, yakni Daniel Wilson Uyo, Edy Pranoto, dan Sriyono dengan perolehan 1.711 poin, mengungguli Jawa Barat (1.586 poin) dan DI Yogyakarta (1.557 poin).

Pada Recurve Women Open Team, tuan rumah juga mengandalkan tiga pemanahnya, yakni Arfiah Raharusun, Mahda Aulia, dan Mariyem dengan 1.224 poin, unggul atas Jabar (1.093 poin) dan Kalbar (743 poin).

Di nomor Compound Men Open Team, Papua unggul dengan 1.905 poin, menyalip Jabar dengan 1.818 poin dan Sumatra Utara dengan 1.814 poin.

Di kelas perorangan, emas Papua diraih Bertur Klemen, Stefano Ronny Repi, Daniel Wilson Yo, dan Mahda Aulia.

Di cabang catur, Papua menguasai papan catur di Hotel Sahid dengan dua emas.

Pelatih catur Papua, Sukarnedi mengatakan bahwa untuk merebut hasil terbaik, anak-anak asuhnya telah dipersiapkan sejak dua tahun lalu. Ini masih ditambah pelatihan intensif selama enam bulan.

Faktor kekompakan dan kebersamaan tim turut berperan untuk meraih prestasi di Peparnas Papua terutama pada catur cepat beregu.

“Memang faktor persiapan yang relatif lama di tiga kota yakni Medan, Bekasi, dan Samarinda sangat berperan dalam prestasi atlet catur Papua. Latihan yang intensif dapat membentuk mental yang kuat,” kata Sukarnedi kepada InfoPublik di Hotel Sahid, Jayapura, Senin (8/11).

Sejauh ini, Papua telah mengantongi delapan emas, dua perak, empat perunggu untuk kategori catur cepat.

Grandmaster Cerdas Barus, Iko Penantu Nate, dan Hendra Johan adalah satu di antara pecatur-pecatur Papua penyumbang emas.

Sukarnedi menargetkan 12 dari 38 emas yang disediakan PB Peparnas XVI Papua. (ist/rm)

LEAVE A REPLY